Di sebuah wilayah yang penuh dengan sejarah dan konflik, Palestina, air adalah salah satu sumber kehidupan yang paling sulit diperoleh. Di tengah hiruk pikuk dunia modern, di mana air mengalir dari keran seperti hak yang tak terbantahkan, di sini, air adalah kemewahan yang harus diperjuangkan dengan nyawa dan ketidakpastian.
Setiap pagi, para ibu Palestina menatap langit dengan doa dalam hati, berharap hujan turun untuk mengisi tangki-tangki penampungan yang nyaris kosong. Anak-anak berjalan berkilo-kilometer, melewati pos pemeriksaan dan medan yang berbahaya, hanya untuk membawa pulang beberapa liter air. Sementara itu, di sisi lain, permukiman yang dilindungi tembok tinggi menikmati aliran air yang melimpah, ironi yang menusuk hati.
Sumur-sumur di banyak desa mengering, mata air yang dulu subur kini dibatasi, dan jaringan pipa dipotong. Setiap tetes air di Palestina kini seolah menjadi bukti ketidakadilan yang begitu dalam. Masyarakat harus memilih: mencuci baju, memasak, atau keperluan sanitasi memberi minum hewan ternak, karena air yang tersedia tak pernah cukup untuk semuanya.
Saat malam tiba, ketika suara doa bercampur dengan kecemasan, mereka hanya bisa bertanya, sampai kapan mereka harus hidup dalam ketidakpastian ini? Karena di tanah yang dipenuhi perjuangan, mendapatkan air bersih bukan hanya soal hidup, tapi juga soal martabat yang direnggut.
Belum ada Fundraiser